Pak Mario, Saya berusia 34 tahun, sekarang sudah bekerja lebih dari 12 tahun pada perusahaan swasta asing dengan posisi Area Manager di bidang pemasaran. Saya memiliki seorang istri dan 2 orang anak.
Saya sudah banyak membaca buku tentang tokoh-tokoh bisnis yang sukses dan pemimpin yang berhasil bahkan saya juga kadang-kadang melihat cara kerja para atasan dan teman-teman saya yang sudah sukses. Apakah saya dapat mengikuti perjalanan sukses mereka?
Tetapi akhir-akhir ini ada perasaan gelisah dalam diri saya, dari sekian banyak buku-buku dan sumber-sumber yang saya baca itu, sedikit sekali yang bisa saya terapkan dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan saya sehari-hari.
Demikian Bapak Mario Teguh, pencerahan dari Bapak sangat saya nantikan.
Terima kasih dan salam super
Bapak Jansen dari Medan
ditanyakan pada Minggu, 01 Juli 2007 23:11:34 +0700
Mario Teguh menjawab:
Terima kasih atas pertanyaan baik Jansen
Pak Jansen, langkah terdekat untuk menjadi sebuah pribadi yang kita idamkan, adalah meniru sebuah pribadi yang kita idamkan.
Sebagian orang menolak untuk berlaku seperti seseorang yang bukan dirinya - bahkan bila orang yang bukan dirinya itu adalah orang yang lebih berkualitas sikap dan cara-caranya, daripada dirinya yang sekarang. Menurutnya, berlaku seperti bukan dirinya adalah sebuah kepalsuan. Sehingga, dia bertahan dengan sikap dan cara-cara yang ada; meskipun sikap dan cara-cara itu telah selama ini terbukti tidak menjadikannya sesuatu yang pantas dihormati bahkan oleh dirinya sendiri.
Pak Jansen yang baik, bagaimana mungkin dia bisa menjadi sebuah pribadi yang baru, yang lebih kuat, dan yang lebih mengena cara-caranya dalam membangun sebuah kehidupan yang lebih berkualitas, bila dia menolak untuk mulai melatih dirinya untuk bersikap dan berlaku seperti seorang yang lebih efektif?
Bila anda berlaku sebagai pribadi yang Anda inginkan Anda akan menjadi pribadi yang Anda lakukan.
Maka anjurannya kepada kita, Anda dan saya, adalah untuk mengambil sebuah kualitas pribadi yang kita idamkan dan kemudian berlaku dalam keseharian kita layaknya kita telah menjadi pribadi itu. Bila "peran" ini kita lakukan dengan teratur, maka perilaku terpilih lah yang akan menjadi kebiasaan baru kita.
Begitu dulu ya, Bapak Jansen.
Terima kasih dan Salam Super,
Mario Teguh