Home

Saturday, September 18, 2010

Kisah Sukses Mulai Usaha Dari Nol, Bukan Berarti Lebih Susah

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , |
Setelah wira-wiri cari informasi tentang dunia mini dan supermarket, akhirnya, Trias dan suami memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Berbekal ilmunya, alumni UNS Fakultas Ekonomi ini nekat membuka Family 19 Mini market. Walau modal pas-pasan, tantangan bukan hambatan.

“Kami benar-benar dari nol. Pertama kali yang kami lakukan adalah mendatangi beberapa supermarket dan minimarket untuk bertanya, bagaimana caranya membuka usaha seperti mereka. Dari sana muncul dua wacana. Pertama, membuka usaha melalui franchise. kedua, usaha dengan buka sendiri alias wiraswasta murni”, ungkap trias.

Seribu jalan menuju sukses. Demikian pendapat trias dalam hal membangun usahanya. Meskipun semuanya dari nol, ia berusaha keras menciptakan cara-cara baru untuk meraih keuntungan melalui minimarket yang ia bangun.

“kami menganggap bahwa yang ada dihadapan kami adalah tantangan yang menarik untuk segera diselesaikan. Resiko selalu ada, tetapi bagaimana dapat diminimalis, atau bahkan dihindari”, kata ibu satu anak ini.

Karena semua tergolong baru, manajemen karyawan pun, bagi trias juga hal yang baru pula. Dalam hal ini ia mengaku banyak belajar dari teman seniornya di salah satu supermarket di solo.
“manajemen SDM adalah salah satu hal tersulit yang kami alami. Walaupun karyawan baru sedikit, 6 orang, sebagai pengelola, kami memiliki sistem untuk memaksimalkan tenaga, sehingga tidak mubadzir”, aku istri indro ini.
Lemahnya manajemen, mengakibatkan banyak barang hilang. Barang habis terjual tetapi omset tidak juga bertambah. Makannya kita terus belajar dan belajar, baik kepada buku maupun belajar kepada mereka yang lebih berpengalaman.

Menurutnya, walaupun family market belum punya nama, ia cukup bangga dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Terbukti, dari sekian banyak pelanggannya merupakan masyarat sekitar tempat tinggalnya.

Family minimarket mengalami kenaikan omset secara alami. Mulai dari nol rupiah, omset family market saat ini mencapai 75 juta hingga 100 juta dalam satu bulan. Yang menurut trias merupakan jumlah yang wajar dilihat dari barang yang ada.

“biar semua berjalan alamiah saja. Omset yang penting meningkat dari bulan ke bulan selanjutnya”jelas trias.

Sudah 4 tahun family market melayani masyarakat. Sudah 4 tahun pula family market belajar untuk sukses. Kedepan, trias berharap, family dapat berkembang dengan baik secara alami. Dan dapat diduplikasi kedaerah-daerah lain.
Sumber : Majalah Hadila