Home

Monday, September 20, 2010

Mendiknas: Indonesia Dikenal Dunia Karena Komitmen Pendidikan

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , |

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, Indonesia sudah dikenal dunia dalam komitmen, inisiatif dan prestasi dalam bidang pendidikan sehingga sejumlah pertemuan internasional yang bertujuan untuk menyebarluaskan praktik terbaik diselenggarakan di Indonesia.

"Seluruh negara-negara yang tergabung dalam E-9 sepakat untuk berbagai pengalaman dalam menerapkan strategi yang efektif dan inovatif dalam mengembangkan dan memberdayakan guru," kata Mendiknas dalam sambutan pada pembukaan International Teacher Training Program the E-9 Countries di Jakarta, Senin malam.

Dikatakannya, para guru dari negara E-9 yang memiliki masalah dan tantangan pendidikan yang sama tersebut bisa saling belajar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi diri.

Ia mengatakan forum pertemuan para guru dari negara anggota E-9 bukan merupakan forum biasa karena akan dimanfaatkan untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman serta praktik terbaik (best practise) di antara guru dari masing-masing negara peserta.

Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan, makan penting dari program pelatihan guru internasional negara anggota E9, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dibeli dan dimiliki oleh satu negara saja.

"Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dibatasi miliki satu negara atau sekelompok negara saja tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi lintas negara dan tidak ada satu negara pun dapat mengklaim sebagai yang terbaik,

Lebih lanjut dikatakannya, negara-negara E9 yang terdiri atas Indonesia, India, Meksiko, Bangladesh, Brazil, China, Mesir, Nigeria dan Pakistan merupakan 65 persen dari populasi dunia.

"Bila pendidikan khususnya dan kondisi sosial ekonomi dapat berjalan dengan baik, maka kekuatan untuk menyuarakan kepentingan mayoritas akan semakin kuat. Oleh karena itu, pertemuan guru internasional negara E9 merupakan salah satu upaya membangun kohesivitas satu sama lain," katanya.

Sementara itu, Direktur Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Perwakilan Kantor Jakarta Hubert Gijzen mengatakan kebijakan pemerintah Indonesia yang mereformasi guru merupakan langkah yang tepat. Fokus pada peningkatan mutu dan profesionalisme guru dapat mendorong tercapainya pendidikan untuk semua, termasuk di daerah-daerah yang terpencil dan kelompok yang termarginalkan.

"Kesuksesan pendidikan dasar bukan sekadar menghadirkan anak-anak usia wajib belajar secara fisik di sekolah. Tantangan terberat justru memastikan anak-anak usia wajib belajar ini mendapatkan layanan pendidikan bermutu yang membuat mereka mampu mencapai tujuan belajar, menyelesaikan sekolah, dan memiliki kemampuan menghadapi masa depan," katanya.

Untuk mencapai pendidikan dasar berkualitas di suatu negara, guru punya peran penting. Kita butuh guru yang terlatih baik dan memiliki motivasi tinggi," kata Hubert Gijzen.

Pelatihan diikuti 320 guru dari empat negara E-9 yakni Indonesia, Mesir, Bangladesh, dan Meksiko. Adapun China, India, Pakistan, Brazil, dan Nigeria tidak mengirimkan perwakilan.